Monday, August 15, 2016

First time off the ground

Apakah aman membawa bayi yang masih sangat kecil naik pesawat?
Kapan waktu yang ideal untuk mengajak bayi bepergian naik pesawat?
Apa yang harus dilakukan di dalam pesawat?
Apakah perlu surat pengantar dari dokter untuk bayi yang akan naik pesawat?


Well, hampir semua orang tua baru yang akan bepergian menggunakan pesawat akan menanyakan hal-hal di atas di dalam kepala mereka sendiri. Googling sana-sini, tanya-tanya kerabat, sampai bertanya pada dokter pun dilakukan. As for Kira, pertama kali Kira naik pesawat di usia 36 hari dengan rute Yogyakarta-Jakarta. Masih sangat kecil? Yes. Merasa khawatir? Tentu saja! But guess what? Setelah mencari-cari referensi dengan googling dan tanya sana-sini, ternyata transportasi jarak jauh ter-aman untuk bayi adalah pesawat! Tapi, perlu diingat bahwa penerbangan pertama yang dilakukan Kira adalah rute Yogyakarta-Jakarta yang hanya berdurasi 50 menit. Untuk penerbangan dengan durasi lebih panjang, terutama di atas 3 jam, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis anak terlebih dahulu.


Kira's first flight


So, let me break it down for you.

Apakah maskapai memperbolehkan bayi naik pesawat? Adakah usia minimumnya? Perlukah surat pengantar dari dokter?
Setiap maskapai tentu saja memiliki kebijakan yang berbeda-beda, namun rata-rata maskapai penerbangan di Indonesia menyarankan untuk tidak membawa bayi bepergian dengan pesawat sebelum usia 7 hari. Berbeda dengan batasan usia kehamilan yang sangat ketat dan perlunya surat pengantar dari dokter dan pernyataan tertulis bahwa penumpang akan menanggung risikonya sendiri, bepergian dengan bayi (meskipun usianya masih sangat kecil) biasanya tidak memerlukan surat dari dokter. Namun jika dokter Anda bersedia memberikan, silahkan Anda minta untuk jaga-jaga saja siapa tau kebijakan maskapai berubah.


Apa saran dokter?
Sebelum mengajak Kira naik pesawat, tentu saja kami melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis anak yang biasa menangani Kira. Dokternya Kira termasuk dokter yang santai, tidak menakut-nakuti, namun memberikan informasi yang sangat jelas dan membantu. Menurut DSA, aman-aman saja membawa Kira yang masih berusia satu bulan untuk naik pesawat, apalagi penerbangannya hanya berdurasi 50 menit. Namun disarankan untuk tinggal di tempat tujuan (Jakarta) selama lebih dari satu minggu. Dengan kata lain, beri jarak waktu antara perjalanan satu dengan perjalanan lainnya.

Selain itu, dokter juga menyarankan untuk menyusui bayi saat take off dan descent sampai landing, karena perubahan tekanan yang terjadi selama kedua fase itu dapat menganggu kenyamanan telinga (semua orang, bukan hanya bayi). Orang dewasa biasanya mengemut permen, menelan ludah atau menguap untuk mengurangi ketidaknyamanan. Namun bayi, terutama yang masih sangat kecil tentu belum bisa melakukan hal-hal itu. Sehingga, disarankan untuk menyusui bayi sehingga gerakan menelan yang dilakukannya dapat mengurangi rasa tidak nyaman pada telinga.


Apa yang terjadi selama penerbangan?
Sangat sangat penting mempertimbangkan kenyamanan dalam memilih maskapai penerbangan jika bepergian bersama bayi, bukan hanya harga yang murah. Hampir semua perjalanan Kira dengan pesawat dilakukan menggunakan maskapai Garuda Indonesia. Selain karena Ayahnya Kira kerja di maskapai tersebut (jadi dapat jatah tiket diskonan, hehe), maskapai ini merupakan maskapai paling nyaman di Indonesia (bukan promosi lho ya). Kalaupun Ayah Kira ngga kerja di sana, sepertinya kami akan tetap mempertimbangkan maskapai tersebut sebagai pilihan pertama, terutama jika mengajak Kira.

Maskapai Garuda Indonesia menyediakan baby bassinet untuk bayi di bawah kurang lebih 10 bulan, tepatnya berapa kg saya lupa. Baby bassinet ini sangat membantu meningkatkan kenyamanan ibu dan bayi karena ibu tidak perlu menggendong/memangku bayi sepanjang perjalanan. Dengan meletakkan bayi di baby bassinet, tentu saja ibu dapat bergerak lebih bebas selama penerbangan. Ibu bisa ke kamar kecil, makan, bahkan menonton in-flight entertainment tanpa harus menggendong bayinya terus-menerus. Baby bassinet adalah tempat tidur tambahan untuk bayi yang ditempelkan pada cabin pesawat. Kurang lebih seperti ini penampakannya:
Photo source: google

Cukup nyaman bukan? Untuk penerbangan pertama Kira kebetulan kami tidak menggunakan baby bassinet karena durasi penerbangan yang cukup singkat sehingga kami merasa lebih nyaman dipangku saja, agar lebih mudah menyusui saat take-off dan landing juga, jadi nggak perlu bolak-balik menggendong dan menaruh Kira di bassinet.

Well, apa yang terjadi sepanjang perjalanan? Sebelum berangkat saya dan suami cukup khawatir Kira akan merasa kurang nyaman sehingga rewel di pesawat. Tapi ternyataaa.... Kira tidur pulas hampir sepanjang perjalanan dan tidak ada tangisan sama sekali! Sampai saat ini (usia satu tahun), Kira memang termasuk anak yang cukup koperatif. Perjalanan naik pesawat hanya berdua (Ibu dan Kira) sangat sering dilakukan, bahkan untuk long flight Haneda-Jakarta yang berdurasi 8 jam sudah kami lalui dan saya tidak merasa kerepotan sama sekali.

Jadiii, untuk para Ibu yang masih ragu-ragu mengajak bayi mereka naik pesawat, kalau kata Coldplay "if you never try you'll never know". Hilangkan semua kekhawatiran and be surprised on how easy and cooperative your baby could be! Really worth to try.

Guess I'll see you all again on the upcoming posts. See ya!

Xoxo,
Kira.

No comments

Post a Comment

Powered by Blogger.

Popular

LATEST POSTS

© WANDER WITH KIRA
Maira Gall