Waktu Kira masih di perut dan mulai cari-cari baby stroller, saya dan suami sepakat mau mencari stroller yang ringan, praktis dan mudah. Kami cenderung tidak terlalu mempedulikan design atau merk yang prestigious. Belajar dari pengalaman para pendahulu yang membeli stroller dengan pertimbangan design yang lucu atau prestige "stroller ini dipakai si artis ini" tapi berujung kuwalahan sendiri karena ternyata strollernya berat dan tidak mudah dilipat, kami memutuskan untuk mencari stroller yang benar-benar memudahkan perjalanan kami bersama Kira. Tidak peduli harga, bentuk dan prestige-nya.
Kriteria stroller yang kami cari adalah ringan, mudah dilipat & dibuka (kalau bisa) dengan satu tangan, mudah di bawa, kuat dan tentu saja murah. Oh, satu lagi! Harus bisa digunakan dari newborn karena kami menganut azas ogah rugi jadi ngga mau gonta-ganti stroller. Harus mudah dilipat dengan satu tangan dengan asumsi kalau salah satu dari kami pergi hanya berdua Kira, satu tangan harus menggendong Kira dan tangan satunya untuk melipat stroller.
Singkat cerita, setelah pencarian panjang, pilihan kami jatuh pada Aprica Karoon. Menurut kami, stroller ini memiliki fitur yang sangat lengkap dengan berat yang ringan. Dengan fitur yang hampir sama, lightweight stroller lain yang kami lihat rata-rata lebih berat. Combi Well Comfort contohnya, fiturnya hampir sama dengan Aprica Karoon tapi 1kg lebih berat. Cuma beda satu kilo sihhh, tapi teteeepp maunya yg lebih ringan dong. Perbedaan 1kg saat lagi ribet gendong bayi sambil urus stroller kills! Yang sama persis dengan Aprica Karoon adalah Coco Latte New Life. Ini sih duplikatnya Aprica Karoon deh. Tapi kami tetap menjatuhkan pilihan pada Aprica Karoon.
Kenapa kami segitu jatuh cintanya sama stoller ini? Here's why:
1. Suuuuper light weight, 3.6kg, ter-ringan di kelasnya. Kalau cuma pergi berdua Kira, saya masih sanggup gendong Kira sambil melipat-mengangkat dan menaik/turunkan stroller ke bagasi mobil atau pesawat. Sebenarnya ada produk Aprica yang lebih enteng lagi yaitu Aprica Magical Air. Tapi sayangnya tidak bisa digunakan dari newborn karena tempat duduknya tidak bisa fully reclined dan tidak ada side-guard-nya.
2. Fitur lengkap, bisa fully reclined, dan bisa di dorong menghadap depan atau posisi bayi menghadap orang tua. Gagang pendorong stroller ini bisa dipidahkan dengan sangat mudah dan praktis untuk mengubah posisi.
3. Sangat mudah dilipat & dibuka dengan satu tangan. Ini sangat memudahkan saya yang sering pergi berdua Kira, terutama perjalanan dengan pesawat yang harus mengarungi bandara yang besar sambil dorong Kira & geret koper.
4. Harga terjangkau. Harga Aprica Karoon terakhir yang saya tau (tahun 2016 awal) masih 3,sekian juta rupiah. 3,6 kalau tidak salah. Setengahnya harga Bugaboo atau Babyzen Yoyo!
- Salah satu hal yang kurang berkenan di hati dari stroller ini adalah kapasitas tempat penyimpanan barang di bawah kursi yang kecil. Tapi ada untungnya juga sih, jadi bisa sedikit mengerem hasrat belanja Ibu & Ayahnya (sedikit loh yaa :p). Review lengkap mengenai Aprica Karoon dapat dilihat di sini.
- Setelah sempat kehilangan stroller di Schipol waktu kami ke Eropa, kekurangan stroller ini di mata saya jadi bertambah, yaitu tidak bisa dilipat sebesar cabin size dan disimpan di bagasi cabin. Kalau bisa disimpan di cabin pesawat, pasti risiko hilang jadi jauh lebih kecil.
Aand voilaa! Ternyata pilihan kami sangat tepat. Stroller ini benar-benar ringan, mudah digunakan dan "full-service": bisa duduk tegak sampai fully reclined, bisa di dorong dari dua sisi (depan dan belakang bayi), bisa dilipat dan digotong dengan satu tangan, ah lengkap deh. Oh ya, sebagai catatan, Aprica Karoon dapat digunakan dari new born sampai bobot bayi 15kg. Jadi kalau Kira sudah lebih berat, terpaksa deh dengan berat hati browsing-browsing stroller lain.
See that face! She's loving it that much too :D |
Baby Carrier
Selain baby stroller, teman yang selalu saya ajak kalau pergi sama Kira adalah baby carrier atau gendongan. Baby carrier selalu saya letakkan di "bagasi" stroller dan selalu terpakai di setiap perjalanan. Baru setelah Kira bisa jalan sendiri baby carriernya agak nganggur karena kalau ngga di stroller, Kira lebih suka jalan atau lebih tepatnya lari-larian, sudah kurang suka digendong. Apa gunanya baby carrier? Buat saya banyak sekali!
1. Terkadang bayi lebih nyaman digendong daripada duduk di stroller. Kalau Kira sudah bosan dan memberi kode minta digendong, langsung deh, baby carrier to the rescue! Saya akan langsung mengambil dan memakai baby carrier dan menggendong Kira, kemudian saya bisa beraktivitas seperti biasa lagi karena kedua tangan saya free. Bisa dorong stroller, jalan-jalan, makan, belanja, dll.
2. Untuk menggendong dari boarding room-pesawat, pesawat-baggage claim. Saat naik pesawat, baby stroller hanya dapat digunakan sampai boarding room. Jadi, dari boarding room sampai masuk ke dalam pesawat si bayi harus digendong, sedangkan kita masih membutuhkan kedua tangan bekerja secara optimal untuk menunjukkan boarding pass & identitas pada petugas, angkat-angkat barang bawaan atau oleh-oleh, menaikkan barang ke kompartemen, dll.
3. Banyak tempat yang tidak stroller-friendly misalnya pantai, atau di dalam kendaraan umum. Seperti waktu Kira ke Gili Trawangan, keberadaan stroller justru sedikit menyulitkan karena fasilitas di dermaga yang terbatas. Kami harus menggotong stroller dan koper-koper dari kapal ke daratan dengan medan yang cukup sulit dan tidak ada porter atau siapapun yang bersedia membantu. Bayangkan kalau tidak ada baby carrier, saya pasti berharap mendadak punya ilmu sihir supaya strollernya Kira bisa terbang langsung sampai ke hotel. Atau saat di dalam kendaraan umum yang padat, belum tentu mendapat tempat duduk sehingga harus menggendong Kira sepanjang perjalanan. Kalau tidak bawa baby carrier........kekarlah tanganku.
4. Masih banyak momen-momen tak terduga yang akan menjadi jauh lebih mudah jika ada baby carrier, percayalah.
Baby carrier pilihan kami adalah Beco Gemini. Carrier ini kami pilih terutama karena bisa dipakai sendiri, tanpa perlu bantuan orang lain untuk memasang atau memasukkan bayi ke dalamnya. Lagi-lagi sangat berguna untuk saya yang sering traveling berdua Kira yang akan sangat repot kalau harus meminta bantuan orang lain untuk memasang dan memasukkan Kira. Kami pernah mencoba baby carrier milik sepupunya Kira (saya lupa merk dan jenisnya apa) yang memerlukan bantuan orang lain untuk menggendong dan memasukkan bayi ke dalam gendongannya dan kami merasa sangat kesulitan.
Carrier Beco Gemini hanya memerlukan satu orang untuk memasang, melepas, meng-attach, sekaligus menggendong bayinya. Selain itu, hal yang saya sukai lagi adalah titik tumpu beban pada carrier ini diletakkan di bagian pinggul, sehingga bahu kita tidak pegal atau sakit. Beco Gemini dapat digunakan dari newborn dengan berbagai posisi. Kami pun belum meng-eksplor semua posisi yang ditawarkan.
Ada juga baby carrier berjenis hip-seat carrier yang terdapat batalan atau alas di bagian bokong bayi sehingga saat digendong posisi bayi seperti sedang duduk. Merknya beragam, ada i-angel baby carrier, mothercare, dan beberapa merk lain. Tapi kekurangan dari hip-seat carrier adalah kurang praktis untuk di bawa atau disimpan di dalam tas karena ada bantalan yang cukup besar. Kalau carrier biasa, bisa dilipat dan dimasukkan ke dalam ransel atau disimpan di cargo stroller jika tidak digunakan.
Pada dasarnya, pemilihan baby stroller dan carrier harus disesuaikan dengan kebutuhan dan (tentunya) budget Anda. Untuk kami yang giat traveling dan membutuhkan kepraktisan, Aprica Karoon dan Beco Gemini merupakan "dynamic duo" di mata kami. Sangat membantu dan menjadikan perjalanan kami lebih mudah. Soooo, sudah menjatuhkan hati pada salah satu stroller pilihan Anda belum?
Ok, sepertinya cukup sekian hari ini. Again, hope you find this post entertaining & helpful. See you soon!
XOXO, Kira.
No comments
Post a Comment